Oleh: La Rudi
(Alumni Permata Angk.3 Ponpes Saw)
Matahari perlahan turun ke peraduannya, mengguratkan semburat jingga di langit Pondok Pesantren Al-Syaikh Abdul Wahid. Angin sore berembus pelan, seakan ingin mengabadikan setiap jejak langkah yang telah menapaki tanah pesantren ini. Reuni Alumni: Santri Sehari yang telah berlangsung penuh makna kini sampai di penghujungnya.
Namun, suasana tak lantas surut. Cahaya kebersamaan semakin menyala, semangat membangun pondok semakin membuncah.
Di bawah langit yang mulai temaram, para alumni berkumpul dengan hati yang penuh rasa syukur. Mereka datang dari berbagai penjuru, melebur dalam kenangan, menyatukan harapan. Dan kini, saat perpisahan sementara itu tiba, mereka membawa pulang sesuatu yang lebih berharga—ruh perjuangan yang akan terus menyala.
Membangun Bersama, Berjuang Bersama
KH. Abdul Rasyid Sabirin, Lc., MA., dengan kebijaksanaan seorang guru yang telah membimbing banyak jiwa, berdiri di tengah-tengah alumni. Suaranya tenang, namun penuh wibawa, membawa pesan yang menusuk ke sanubari.
"Bersyukur atas apa yang dikaruniakan Allah. Kita berkumpul di sini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menatap masa depan. Tahun ini, akan kita bangun satu gedung baru di pondok putri, agar pendidikan santriwati semakin maju," ucapnya.
Para alumni mengangguk, memahami bahwa pesantren bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga benteng ilmu dan akhlak yang harus terus diperkuat.
"Kita mengukur kekuatan kita dengan program seperti ini. Ke depan, kita akan banyak berbuat untuk kepentingan umat, dan tetap menjaga kebersamaan ini," lanjut beliau.
Kebersamaan. Satu kata yang begitu dalam maknanya. Tanpa kebersamaan, perjuangan ini akan terasa berat. Dengan kebersamaan, setiap tantangan akan terasa ringan.
Reuni Bukan Sekadar Kumpul, Tapi Titik Awal
Di antara hadirin, Dr. Falah Sabirin turut menyampaikan pandangannya. Sebagai seorang alumni yang telah meniti jalan akademik, ia memahami betul bahwa pondok ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah yang melahirkan pemimpin.
"Semoga reuni ini menjadi spirit bersama dalam bersinergi membangun pondok," ucapnya.
Bachtiar pun turut menambahkan, "Kegiatan seperti ini harus terus dipelihara, karena berdampak positif bagi komunitas IKPS Saw."
Mashur menimpali dengan nada yang penuh kehangatan, "Kumpul IKPS Saw memberikan spirit tersendiri dalam menjaga silaturahmi."
Sementara Syarifuddin Nanti mengingatkan dengan penuh harap, "Temu alumni ini terasa hangatnya di kehidupan. Namun, kita juga harus membenahi organisasi agar nyata kontribusinya."
Sebagai alumni, mereka tak ingin kebersamaan ini hanya menjadi euforia sesaat. Mereka ingin ini menjadi langkah nyata untuk memberikan kontribusi yang lebih besar.
Riyan Ahmed menutup dengan sebuah kalimat singkat namun penuh makna, "IKPS harus menjadi perekat bagi seluruh alumni."
Mengabadikan Makna, Menjaga Nyala
Langit semakin gelap, tapi cahaya dalam hati setiap alumni semakin terang. Mereka telah menyerap banyak pelajaran dalam pertemuan ini—tentang arti persaudaraan, tentang amanah membangun pondok, tentang peran alumni yang tak boleh padam.
Di akhir sesi, doa pun dipanjatkan.
Mereka pulang dengan hati yang hangat, membawa tekad yang semakin menguat. Karena sejatinya, santri tak pernah benar-benar berpisah dengan pondoknya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar